Kamis, 11 Desember 2014

sekilas kota rembang



I. GAMBARAN UMUM
1.1. Letak Geografis
 Kabupaten Rembang terletak di ujung paling Timur Laut Jawa Tengah, berada di  antara  111° 00” - 111° 30 “ BT  dan   06° 30” - 07° 00”  LS, sebagian wilayah merupakan daerah pantai yang membujur sepanjang pantai utara pulau Jawa kurang lebih sekitar 62,5 km. Letak ketinggian dataran terendah 0 m dan tertinggi 806 m dari permukaan air laut (terletak di Gunung Lasem). Merupakan wilayah pinggiran (pheripheral) yang strategis di Jawa Tengah, terletak pada jalur lalu lintas utara pulau Jawa yang merupakan persimpangan jalur padat lalu lintas antara :
·       Rembang - Tuban (dan ke Surabaya) ke arah Timur;
·       Rembang - Blora ke arah Selatan;
·       Rembang - Pati (dan ke Semarang, Bandung & Jakarta) ke arah Barat.
Sedangkan batas-batas administratif wilayah Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut :
·       Sebelah Utara               : Laut Jawa
·       Sebelah Timur               : Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur
·       Sebelah Barat               : Kabupaten Pati
·       Sebelah Selatan           : Kabupaten Blora
Kabupaten Rembang memiliki luas wilayah 101.408 ha yang terbagi menjadi 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Sale10.714 ha disusul Bulu10.240 ha; kecamatan lainnya masing-masing Sumber 7.673 ha, Gunem 8.020 ha, Sarang 9.133 ha, Sedan 7.964 ha, Pamotan 8.156 ha, Sulang 8.454 ha, Kaliori 6.150 ha, Rembang 5.881 ha, Pancur 4.594 ha, Kragan 6.166 ha, Sluke 3.759 ha, dan Lasem 4.504 ha. Sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang berupa tanah kering lahan bukan sawah 72.313 ha dan yang lain berupa lahan sawah 29.095 ha. Penggunaan tanah kering umumnya adalah untuk perkebunan sedangkan lahan sawah lebih banyak dipergunakan untuk pertanian dengan jenis pengairan teknis 2.210 ha (7,58%), pengairan 1/2 teknis 3.594 ha (12,32%), pengairan sederhana 2.569 ha (8,81%) dan tadah hujan 20.722 ha (71,29%).
Kondisi topografis Kabupaten Rembang memiliki karakteristik wilayah yang bervariasi antara lain meliputi daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan daerah pegunungan. Wilayah Kabupaten Rembang  8.34% terletak pada ketinggian 1–7 m dpl, ketinggian 7-25 m dpl sebesar 12,41% , ketinggian 25-100 m dpl sebesar 42,82 %, ketinggian 100-500 m dpl sebesar 28,08%, dan ketinggian diatas 500 m dpl sebesar 8,34%.
Kabupaten Rembang beriklim tropis dengan suhu rata-rata sebesar 23°C, sedangkan suhu maksimum dapat mencapai 33°C. Di wilayah Kabupaten Rembang curah hujan rata-rata 1.179,86 mm per tahun dimana curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember yaitu sebanyak 197 mm/bulan dan curah hujan terendah terjadi bulan Agustus dan September yaitu sebanyak 10 dan 17 mm/bulan.
Kabupaten Rembang memiliki sumber air permukaan berupa sungai dan dam. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten Rembang antara lain sungai Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas, Kalipang, Sudo dan Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 121 dam dan 25 daerah irigasi. dari jumlah tersebut tidak semuanya dialiri air sepanjang tahun. Kawasan rawan bencana di Kabupaten Rembang meliputi kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana abrasi, kawasan rawan bencana tanah longsor, kawasan rawan bencana kekeringan dan rawan bencana angin topan. Persebaran lokasi rawan bencana secara umum merata di seluruh wilayah Kabupaten Rembang.
1.2. Kondisi Kependudukan
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Rembang cenderung mengalami peningkatan. Jumlah penduduk Kabupaten Rembang tahun 2012 sebanyak 600.277 jiwa, yang berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk perempuan sebanyak 300.549 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 299.728 jiwa; sehingga rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan sebesar 99,72%.


1.3.  Kondisi Perekonomian
Aktivitas ekonomi banyak didukung oleh sektor pertanian, karena daerah pesisir, sektor perikananpun memegang peranan penting  Indikator paling mudah untuk menilai besar efektifitas potensi ekonomi dan pemanfaatan SDA adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Brutonya (PDRB).  
PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku tahun 2010 - 2012 masing-masing sebesar Rp. 8.399.45 juta, Rp 9.186.65 juta dan Rp 10.039.81 juta. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000 masing-masing sebesar          Rp. 3.860.14juta, Rp 4.025.56 juta, dan Rp 4.281.41 juta. Kemudian untuk pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 masing-masing sebagai berikut :
PDRB Sektoral Kabupaten Rembang ADH Konstan 2000 dan ADH BerlakuTahun 2010 – 2012
No
Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (dlm jutaan rp)
2010
2011
2012
1
Pertanian
1.041.093,96
1.067.912,90
1.102.834
2
Pertambangan dan Penggalian
46.868,19
45.179,47
132.498
3
Industri Pengolahan
89.829,79
95.039,15
100.358
4
Listrik, Gas, dan Air Bersih
10.258,39
11.327,89
12.129
5
Bangunan
199.356,98
214.875,36
231.108
6
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
383.594,88
397.761,78
421.942
7
Angkutan dan Komunikasi
122.336,89
129.402,24
136.904
8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
53.818,41
57.130,28
60.785
9
Jasa-jasa
336.808,22
365.830,16
387.703
Jumlah PDRB Atas Dasar Harga Konstan (2000)
2.283.965,70
2.384.459,23
2.500.796
Laju Pertumbuhan (%)
4,45%
4,40%
4,48%
No
Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku (dlm jutaan rp)
2010
2011
2012
1
Pertanian
2.261.475,99
2.434.732,96
2.613.697
2
Pertambangan dan Penggalian
87.414,89
91.071,97
98.782
3
Industri Pengolahan
188.896,99
206.853,03
231.642
4
Listrik, Gas, dan Air Bersih
20.339,94
24.423,58
27.201
5
Bangunan
452.464,07
502.571,81
553.622
6
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
851.112,20
945.299,76
1.061.503
7
Angkutan dan Komunikasi
278.101,31
300.131,51
331.236
8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
114.070,20
125.292,97
137.551
9
Jasa-jasa
715.903,35
809.791,84
896.656
Jumlah PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
4.969.778,94
5.440.169.44
5.951.889
Laju Pertumbuhan (%)
11,54%
9,47%
9,41%
       Sumber : BPS Kab. Rembang/ Bappeda data diolah
1.4.  Kondisi Sosial Masyarakat
Mata pencaharian penduduk adalah petani, buruh tani, nelayan, pengusaha, buruh industri, buruh bangunan, pedagang, biro angkutan, PNS/ABRI, pensiunan dll.
Flora yang terdapat di Kabupaten Rembang adalah di sebelah barat terdapat tanaman kelapa, mangga, siwalan, kedondong, jeruk, kawis dan bambu ori; sedangkan di sebelah timur terdapat tanaman kelapa, mangga, jeruk, jambu biji, kedondong, nangka, durian, duku, sukun, pisang, kapuk, tebu, cengkeh, mete, dan kopi. Tanaman musiman yang terdapat merata di seluruh wilayah Kabupaten Rembang yaitu padi gogo, jagung, ketela rambat, kedelai, ketela pohon, kacang tanah, dan kacang hijau.
Di Pulau Marongan dan Pulau Gede Kecamatan Kaliori terdapat pembudidayaan rumput laut. Kekayaan hutan berupa hutan produksi, hutan suaka, hutan lindung, dan hutan wisata. Hutan jati terletak di bagian selatan Kabupaten Rembang yang membujur dari arah barat ke timur, dan hutan lindung terdapat di lereng pegunungan Lasem dengan tanaman sono keling,  mahoni,  sengon,  kemiri,dadap, dsb.
Fauna yang dipelihara penduduk adalah ternak yang tidak begitu membutuhkan air, dan mudah dikembang-biakkan serta dapat dimanfaatkan seperti: sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, ayam kampung/ ras, itik, enthog, angsa, dan kelinci. Di sebelah utara pantai kegiatan ekonomi yang menonjol adalah berupa perikanan laut dan perikanan darat/ tambak.
Pertambangan meliputi batu kapur 10.735 ha terbanyak di Kecamatan Bulu, Gunem, Sale, Sarang, Pamotan, dan Sedan; pasir kwarsa 3.256 ha terbanyak di Kecamatan Sedan, Sarang, Sale, Bulu, Sluke; ballclay 405 ha di Kecamatan Sedan, Bulu, Sarang, Gunem; andhesit 10.635 ha di Kecamatan Sedan, Pancur, Kragan, Sluke, Lasem; batubara 135 ha di Kecamatan Gunem dan Sale; trass 260 ha di Kecamatan Sluke, Pancur, Kragan; phosphat 14 ha di Kecamatan Gunem, Sale, Pamotan; sedangkan pertambangan calsit di Kecamatan Sedan, Sarang dan Gunem; gypsum serta dolomit masih dalam penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar