I. GAMBARAN UMUM
1.1. Letak
Geografis
Kabupaten Rembang terletak di ujung paling Timur Laut Jawa Tengah, berada
di antara 111° 00” - 111° 30 “ BT dan 06° 30” - 07° 00” LS, sebagian wilayah merupakan daerah pantai
yang membujur sepanjang pantai utara pulau Jawa kurang lebih sekitar 62,5 km. Letak ketinggian dataran terendah 0 m dan tertinggi 806 m dari permukaan air laut (terletak di Gunung Lasem). Merupakan wilayah pinggiran (pheripheral) yang strategis di Jawa Tengah,
terletak pada jalur lalu lintas utara pulau Jawa yang merupakan persimpangan jalur padat
lalu lintas antara :
· Rembang - Tuban (dan ke Surabaya) ke arah Timur;
· Rembang - Blora ke arah Selatan;
· Rembang - Pati (dan ke Semarang, Bandung & Jakarta) ke arah Barat.
Sedangkan batas-batas administratif
wilayah Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut :
· Sebelah Utara : Laut Jawa
· Sebelah Timur :
Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur
· Sebelah Barat : Kabupaten Pati
· Sebelah Selatan :
Kabupaten Blora
Kabupaten Rembang memiliki luas
wilayah 101.408 ha yang terbagi menjadi 14 kecamatan, 287 desa dan 7 kelurahan.
Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Sale10.714 ha
disusul Bulu10.240 ha; kecamatan lainnya masing-masing Sumber 7.673 ha, Gunem
8.020 ha, Sarang 9.133 ha, Sedan 7.964 ha, Pamotan 8.156 ha, Sulang 8.454 ha, Kaliori
6.150 ha, Rembang 5.881 ha, Pancur 4.594 ha, Kragan 6.166 ha, Sluke 3.759 ha,
dan Lasem 4.504 ha. Sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang berupa tanah
kering lahan bukan sawah 72.313 ha dan yang lain berupa lahan sawah 29.095 ha. Penggunaan
tanah kering umumnya adalah untuk perkebunan sedangkan lahan sawah lebih banyak
dipergunakan untuk pertanian dengan jenis pengairan teknis 2.210 ha (7,58%),
pengairan 1/2 teknis 3.594 ha (12,32%), pengairan sederhana 2.569 ha (8,81%)
dan tadah hujan 20.722 ha (71,29%).
Kondisi topografis
Kabupaten Rembang memiliki karakteristik wilayah yang bervariasi antara lain
meliputi daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan daerah pegunungan.
Wilayah Kabupaten Rembang 8.34% terletak
pada ketinggian 1–7 m dpl, ketinggian 7-25 m dpl sebesar 12,41% , ketinggian
25-100 m dpl sebesar 42,82 %, ketinggian 100-500 m dpl sebesar 28,08%, dan ketinggian
diatas 500 m dpl sebesar 8,34%.
Kabupaten Rembang beriklim tropis dengan suhu rata-rata sebesar 23°C,
sedangkan suhu maksimum dapat mencapai 33°C. Di wilayah Kabupaten Rembang curah
hujan rata-rata 1.179,86 mm per tahun
dimana curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember yaitu sebanyak 197 mm/bulan dan curah hujan terendah terjadi bulan Agustus dan September yaitu sebanyak 10 dan 17 mm/bulan.
Kabupaten Rembang memiliki sumber
air permukaan berupa sungai dan dam. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten
Rembang antara lain sungai Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas,
Kalipang, Sudo dan Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 121 dam dan 25
daerah irigasi. dari jumlah tersebut tidak semuanya dialiri air sepanjang
tahun. Kawasan rawan bencana di Kabupaten Rembang meliputi kawasan rawan bencana
banjir, kawasan rawan bencana abrasi, kawasan rawan bencana tanah longsor,
kawasan rawan bencana kekeringan dan rawan bencana angin topan. Persebaran
lokasi rawan bencana secara umum merata di seluruh wilayah Kabupaten Rembang.
1.2. Kondisi Kependudukan
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Rembang cenderung
mengalami peningkatan. Jumlah penduduk Kabupaten Rembang tahun 2012 sebanyak 600.277 jiwa, yang berdasarkan jenis kelamin
jumlah penduduk perempuan sebanyak 300.549 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 299.728 jiwa; sehingga rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah
penduduk perempuan sebesar 99,72%.
1.3. Kondisi Perekonomian
Aktivitas ekonomi banyak didukung oleh sektor pertanian, karena daerah pesisir, sektor perikananpun memegang peranan penting
Indikator paling
mudah untuk menilai besar efektifitas potensi ekonomi dan pemanfaatan SDA adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Brutonya (PDRB).
PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku tahun 2010 -
2012 masing-masing sebesar Rp. 8.399.45 juta, Rp 9.186.65 juta dan Rp 10.039.81
juta. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000 masing-masing sebesar Rp. 3.860.14juta, Rp 4.025.56 juta, dan Rp 4.281.41
juta. Kemudian untuk pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar
harga konstan 2000 masing-masing sebagai berikut :
PDRB Sektoral Kabupaten Rembang ADH Konstan
2000 dan ADH BerlakuTahun 2010 – 2012
No
|
Lapangan Usaha
|
Atas Dasar Harga Konstan
2000 (dlm jutaan rp)
|
||
2010
|
2011
|
2012
|
||
1
|
Pertanian
|
1.041.093,96
|
1.067.912,90
|
1.102.834
|
2
|
Pertambangan dan Penggalian
|
46.868,19
|
45.179,47
|
132.498
|
3
|
Industri Pengolahan
|
89.829,79
|
95.039,15
|
100.358
|
4
|
Listrik, Gas, dan Air Bersih
|
10.258,39
|
11.327,89
|
12.129
|
5
|
Bangunan
|
199.356,98
|
214.875,36
|
231.108
|
6
|
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
|
383.594,88
|
397.761,78
|
421.942
|
7
|
Angkutan dan
Komunikasi
|
122.336,89
|
129.402,24
|
136.904
|
8
|
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
|
53.818,41
|
57.130,28
|
60.785
|
9
|
Jasa-jasa
|
336.808,22
|
365.830,16
|
387.703
|
Jumlah PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(2000)
|
2.283.965,70
|
2.384.459,23
|
2.500.796
|
|
Laju Pertumbuhan
(%)
|
4,45%
|
4,40%
|
4,48%
|
|
No
|
Lapangan Usaha
|
Atas Dasar Harga Berlaku (dlm jutaan
rp)
|
||
2010
|
2011
|
2012
|
||
1
|
Pertanian
|
2.261.475,99
|
2.434.732,96
|
2.613.697
|
2
|
Pertambangan dan Penggalian
|
87.414,89
|
91.071,97
|
98.782
|
3
|
Industri Pengolahan
|
188.896,99
|
206.853,03
|
231.642
|
4
|
Listrik, Gas, dan Air Bersih
|
20.339,94
|
24.423,58
|
27.201
|
5
|
Bangunan
|
452.464,07
|
502.571,81
|
553.622
|
6
|
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
|
851.112,20
|
945.299,76
|
1.061.503
|
7
|
Angkutan dan
Komunikasi
|
278.101,31
|
300.131,51
|
331.236
|
8
|
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
|
114.070,20
|
125.292,97
|
137.551
|
9
|
Jasa-jasa
|
715.903,35
|
809.791,84
|
896.656
|
Jumlah PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
|
4.969.778,94
|
5.440.169.44
|
5.951.889
|
|
Laju Pertumbuhan
(%)
|
11,54%
|
9,47%
|
9,41%
|
Sumber : BPS Kab. Rembang/ Bappeda data diolah
1.4. Kondisi Sosial Masyarakat
Mata pencaharian penduduk adalah petani, buruh tani,
nelayan, pengusaha, buruh industri, buruh bangunan, pedagang, biro angkutan,
PNS/ABRI, pensiunan dll.
Flora yang terdapat di Kabupaten Rembang adalah di
sebelah barat terdapat tanaman kelapa, mangga, siwalan, kedondong, jeruk, kawis
dan bambu ori; sedangkan di sebelah timur terdapat tanaman kelapa, mangga,
jeruk, jambu biji, kedondong, nangka, durian, duku, sukun, pisang, kapuk, tebu,
cengkeh, mete, dan kopi. Tanaman musiman yang terdapat merata di seluruh
wilayah Kabupaten Rembang yaitu padi gogo, jagung, ketela rambat, kedelai,
ketela pohon, kacang tanah, dan kacang hijau.
Di Pulau Marongan dan Pulau Gede Kecamatan Kaliori
terdapat pembudidayaan rumput laut. Kekayaan hutan berupa hutan produksi, hutan
suaka, hutan lindung, dan hutan wisata. Hutan jati terletak di bagian selatan
Kabupaten Rembang yang membujur dari arah barat ke timur, dan hutan lindung
terdapat di lereng pegunungan Lasem dengan tanaman sono keling, mahoni,
sengon, kemiri,dadap, dsb.
Fauna yang dipelihara penduduk adalah ternak yang tidak
begitu membutuhkan air, dan mudah dikembang-biakkan serta dapat dimanfaatkan
seperti: sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, ayam kampung/ ras, itik,
enthog, angsa, dan kelinci. Di sebelah utara pantai kegiatan ekonomi yang
menonjol adalah berupa perikanan laut dan perikanan darat/ tambak.
Pertambangan meliputi batu kapur 10.735 ha terbanyak di
Kecamatan Bulu, Gunem, Sale, Sarang, Pamotan, dan Sedan; pasir kwarsa 3.256 ha
terbanyak di Kecamatan Sedan, Sarang, Sale, Bulu, Sluke; ballclay 405 ha di
Kecamatan Sedan, Bulu, Sarang, Gunem; andhesit 10.635 ha di Kecamatan Sedan,
Pancur, Kragan, Sluke, Lasem; batubara 135 ha di Kecamatan Gunem dan Sale;
trass 260 ha di Kecamatan Sluke, Pancur, Kragan; phosphat 14 ha di Kecamatan
Gunem, Sale, Pamotan; sedangkan pertambangan calsit di Kecamatan Sedan, Sarang
dan Gunem; gypsum serta dolomit masih dalam penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar