Senin, 19 Januari 2015

Proses Pembuatan Batik Tulis Lasem



PEKERJAAN DALAM PEMBATIKAN

Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan membuat batik yang sebenarnya, sebagai pekerjaan pendahuluan atau persiapan, kain putih atau mori yang akan dibatik dikerjakan sebagai berikut:
1.      MEMOTONG MORI BATIK
Kain putih atau mori yang masih berbentuk pisce atau gulungan dipotong-potong menurut panjang kain yang akan dibuat. Untuk membuat kain panjang wanita ( kain jarit/ kain tapih ) mori bermutu primisima panjang 15, 5 m dan lebar 105 cm dibagi menjadi 6 potong kain. Demikian pula halnya untuk mori mutu prima karena ukuran pisce prima sama dengan ukuran pisce primisima. Untuk mori mutu biru dimana pisce panjang 43 m dan lebar 105 cm biasanya dibagi menjadi 19 potong untuk batik normal atau menjadi 20 potong untuk batik sandang, ukuran yang lain ialah sebagai batik selendang, ikat kepala, hiasan dinding dll.

2.      MENCUCI ATAU NGGIRAH SERTA MENGETEL (Ngloyor) MORI BATIK ( Rendaman )
Biasanya mori batik diperdagangkan dengan diberi kanji berlebihan agar kain tampak tebal dan berat. Karena kanji tersebut dianggap tidak baik untuk kain yang akan dibatik, maka perlu dihilangkan kemudian  diganti dengan kanji ringan. Kalau mori yang sudah diketel dari pabrik ( mercezeria ) cap bola mas ( Voelisima )

SISTEM RENDAMAN
Cara menghilangkan kanji tersebut kain mori kita rendam air ditambah 10 gr s/d 20 gr / 1 Na2 Co ( soda abu ). Soda abu berwarna putih berbentuk bubuk atau semacam batu tapi mudah pecah. Kemudian pagi harinya dikepyok lalu dibilas dengan air bersih.

SISTEM NGETEL ( Ngloyor )
Bila mori tersebut akan dibuat batik yang halus maka mori tidak hanya di cuci tetapi diketel atau diloyor. Pekerjaan ngloyor ini tidak hanya menghilangkan kanji, melainkan kain dikerjakan pula didalam larutan alkali dingin sehingga daya penyerapan yang lebih tinggi dan menjadi lemas atau membuka pori-pori pada benang. Yang dipakai mengetel pada kain mori batik pada dasarnya adalah campuran minyak nabati yaitu minyak kacang/ minyak nyamplung dan bahan alkali seperti kostik soda atau soda abu. Pekerjaan ini diuleni 7 s/d 15 kali.
Pekerjaan ke 1             - air ½ liter
                                    -  soda abu 15 gr ( Na2 Co3 )
   -  minyak kacang 75 cc / jarak
Kemudian kita cuci sampai bersih dan dijemur sampai kering
Pekerjaan ke 2             - air ½ liter dan soda abu  10 gr ( Na2 Co3 ) kemudian kita cuci sampai bersih dan dijemur sampai kering dan seterusnya jumlah soda abu sampai dengan 7 kali ulenan mencapai 75 gr dan tiap – tiap akan menguleni kain harus kering ( dikeringkan ).

3.      MENGANJI MORI
Kain yang sudah diketel atau yang akan dibatik perlu dikanji ringan agar lilin ini mudah dihilangkan. Tetapi kanji tersebut tidak boleh menghalangi pewarnaan pada batik maka kanji yang diberikan harus kanji yang tipis atau kanji ringan. Pemakaian kanji tersebut sekitar 20 gr/ liter air panas.
Caranya: Kanji dilarutkan dengan pakai air dingin kemudian diberi air panas,  setelah itu dijemur sampai kering.

4.      MENGEMPLONG MORI
Kain mori yang telah dikanji ringan perlu dihaluskan atau diretakan dengan dikemplong, supaya dalam pembatikan nanti mudah dalam pelaksanaannya.
Ngemplong adalah meratakan kanji dengan jalan kain dipukul berulang – ulang.
Caranya;
-          Kain yang sudah dikanji ringan dan kering tersebut beberapa lembar kain misalnya 20 lembar digulung menjadi satu setelah digulung diletakkan diatas landasan kayu yang rata permukaannya.
-          Gulungan kain itu diikat pada landasan kayu agar tidak lepas kemudian kain dipukuli dengan pemukul dari kayu yang disebut gandengan dibolak balik.
-          Pukulan melalui dari ujung ke ujung dengan berhimpit dan dibolak balik sampai 4 kali putaran dan siap dipakai untuk membatik.

GAMBAR ALAT PENGEMPLONG  ..................

5.      PERALATAN MEMOLA UNTUK BATIK
1.      Alat memola
2.      Alat pembatikan
3.      Alat pelorotan
1.      MEMOLA adalah alat menggambar pada kain batik dengan alat pensil 2 b sesuai dengan motif polanya. Alat – alatnya :  
   a. Pensil
         b. Meja gambar
         c. Penggaris
        d. Jepit
2.      ALAT PEMBATIKAN
a.       Kompor
b.      Wajan
c.       Cincin wajan
d.      Canting
e.       Gawangan
f.       Kursi duduk pendek
g.      Jos lilin
h.      Jegul ( Kuwas )
i.        Alat pengerok ( Cawuk )

PENGGUNAAN CANTING
1.      canting cecek
2.      Canting isian sawut
3.      Canting klowong
4.      Canting tembok
5.      Canting corot dua

 GAMBAR   .......................

BAHAN CAT WARNA NAPTHOL DAN GARAM

Jenis cat warna ini banyak sekali dipakai didalam pembatikan, penggunaanya yang mudah dan praktis serta dayan tahan nya yang cukup bagus terhadap sinar matahari dan gesekan warnanya cukup bagus dapat dikombinasikan antara warna yang satu dengan yang lain. Cat warna ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang pertama disebut napthol yang menggunakan kode huruf AS dan bagian yang kedua disebut garam yang menggunakan kode ( di azo , biasanya pada bagian garam tersebut telah disebutkan macam warnanya.
Untuk membedakan dari tiap – tiap macam warna garam tersebut ditambahkan kode huruf yang berbeda beda, untuk mendaoatkan warna – warna yang tertentu kedua bagian bahan tersebut yitu napthol dan garam harur bereaksi atau dicampur. Dengan pengertian warna yang tertentu baru timbul apabila terjadi suatu reaksi antara napthol dan garam. Jelasnya warna baru timbul setelah bahan ( batik yang sudah selesai dilukis ) dicelup kedalam larutan garam . Untuk menghasilkan macam-macam warna yang diinginkan digunakan macam napthol atau garam yang berlainan pula.
Pebandingan bahan napthol dengan garam 1: 3 artinya misalnya napthol 3 gr maka garam 9 gr untuk semua cat warna.
BEBERAPA JENIS NAPTHOL
No
Jenis Napthol


1
2
3
4
5
AS
AS – D
AS – G
AS – OL
AS - BO
6
7
8
9
10
AS – GR
AS – LB
AS – OG
AS – KN
AS - BR

BEBERAPA JENIS GARAM
1.      Biru B
2.      Biru BB
3.      Violet B
4.      Hitam B
5.      Merab B
6.      Merah GG
7.      Merah R
8.      Merah 3 GL
9.      Bordo GP
10.  Orange GG
11.  Kuning GG
12.  Biru Hijau B
 Disamping itu juga masih dibutuhkan bahan pembantu Turkish Red Oil ( TRO ) dan Koustik Soda, Banyaknya napthol dan garam disesuaikan dengan kebutuhan bila menghendaki warna tua kepekatannya dipertinggi dan bila menghendaki warna muda kepekatannya deperendah

A.    CARA MENGGUNAKAN CAT WARNA NAPTHOL DAN GARAM
Siapkan air mendidih dan tempat untuk melarutkan bahan cat warna napthol. Timbanglah bahan cat warna napthol menurut kebutuhannya, jelasnya carilah resep cat warna napthol AS – D : 3 gr Napthol AS – D, 6 cc TRO & 6 cc Koustik soda kemudian dilarutkan dengan air sebanyak 1 liter.
Urutan cara melarutkannya:
a.   Taruhlah 3 gr napthol AS – D ditambah dengan 6 cc TRO dalam tempat pelarutan diaduk hingga menjadi pasta.
b.    Pasta AS – D tersebut dilarutkan dengan air mendidih sebanyak ¼ liter diaduk supaya seluruh pasta tadi larut dalam air dan terjadilah larutan kerak kemudian dengan cepat diberi 6cc larutan kostik soda sehingga terjadi perubahan menjadi jernih.
c.   Setelah larutan agak dingin ditambahkan air dingin sebanyak ¾ liter dengan demikian jumlah air seluruhnya menjadi 1 liter.
d.    Larutan tersebut sudah siap untuk mencelup
e.    Taruhlah larutan napthol ditempat yang teduh
f.      Larutan napthol setelah lewat dari satu hari sebaiknya jangan dipakai.
CATATAN
Gunakan temoat untuk melarutkan dari ember plastik, keramik, gelas kayu atau bahan lainnya  jangan sekali –kali menggunakan tempat yang terbuat dari aluminium karena aluminium tidak tahan koustik soda.

B.    CARA MELARUTKAN GARAM
Garam yang dibutuhkan : 9 gr garam merah B dan 1 liter air. Sebuk garam sebanyak 9 gr dilarutkan dengan sedikit air dan setelah larut baru ditambah air dingin hingga menjadi 1 liter, dengan demikian untuk melarutkan garam cukup dengan air dingin saja . Dianjurkan simpanlah larutan garam tersebut ditempat yang teduh dan siap digunakan untuk memberi warna.

C. CARA MENCELUP KEDALAM LARUTAN CAT WARNA NAPTHOL DAN GARAM UNTUK PROSES BATIK
v  Sediakan dua tempat untuk larutan napthol dan larutan garam, besar kecilnya disesuaiakan  dengan batikan yang akan dicelup.
v  Bahan yang akan dicelup sebaiknya dicuci  dulu agar kanjinya hilang dan warnanya supaya dpat merata. Dianjurkan pada waktu mencuci dilakukan dengan hati2 supaya lilin tidak rusak. Bahan yang tidak banyak kanjinya langsung dicelup. Pertama-tama bahan ( batikan ) dicelup dalam napthol kira-kira 3s/d 5 menit dan ditekan –tekan sampai rata tergantung besar kecilnya bahan yang akan dicelup, terlalu lama dalam larutan napthol tidak dibenarkan  karena besar kemungkinan lilin akan banyak yang rusak, sebab larutan napthol mengandung koustik.
v   Bahan batikan yang telah dicelup dalam napthol diangkat, sebaiknya jangan tergesa-gesa  dicelup dalam larutan garam tetapi ditunggu sebentar agar tetesan napthol yang ada pada bahan  ( batikan ) sampai habis.
Setelah cat warna napthol tidal menetes lagi, bahan batikan  tersebut dapat diceluo kedalam larutan garam dan ditekan –tekan sampai rata.
Disini akan terjadi reaksi antara napthol yang ada pada bahan batikan dengan larutan garam dan menurut resep diatas maka akan dihasilkan warna merah. Setelah cukup merah  bahan batikan tersebut diangkat dari larutan garam dan dicuci bersih dengan air. Apabila warna yang dikehendaki ternyata kurang tua sedikit, pekerjaan mencelup itu dapat diulangi lagi seperti diatas. Demikianlah pekerjaan mencelup dengan napthol dan garam selesai.

PEMBANGKIT WARNA
Serbuk napthol dan garam belum menunjukkan warnanya. Umumnya napthol berwarna putih jernih dan putih kekuning- kuningan. Garam berwarna kuning tua, kuning muda dan yang agak hijau. Meskipun sudah dilarutkan  dalam air tetap belum berwarna. Setelah napthol dan garam direaksikanbaru timbul warna . Cara mereaksikannya bukan napthol dicampur dengan garam tetapi bahan –bahan yang akan diberi warna dicelup kedalam  larutan napthol baru dimasukkan kedalam larutan  garam. Pencelupan tidak boleh terbalik artinya demikian bahan batikan  yang kan diberi warna itu masuk dulu kedalam larutan garam, kemudian baru dimasukkan kedalam naphtol. Jika terjadi hal yang demikian tidak akan terjadi warna, meskipun timbul warna tidak akan melekat pada bahan mori ( batikan ).

WARNA – WARNA POKOK
1. Contoh Warna Kuning
 Napthol AS – G + Garam Kuning GG ………. Kuning
 Napthol AS – G + Garam Orange  GL ………. Kuning
 Napthol AS – G + Garam Merah   GG………. Kuning Muda
 Napthol AS – G + Garam Merah   R   ………. Kuning Muda
 Napthol AS – G + Garam Merah   B   ………. Kuning Tua
 Napthol AS – G + Garam Merah   3 GL  …….Kuning Tua
 Napthol AS – G + Garam Bordo GP . . . .…….Kuning Tua
 Napthol AS – G + Garam Biru BB  …….…….Kuning mengarah Coklat
 Napthol AS – G + Garam Biru B  …….……    Kuning mengarah Coklat
 Napthol AS – G + Garam Hitam B ……..…… Coklat
2.      Contoh Warna Merah
 Napthol AS + Garam Merah B….…… ………… Merah
 Napthol AS + Garam Merah GG…….. ………… Merah
 Napthol AS + Garam Merah R………. ………… Merah
 Napthol AS - D + Garam Merah B. …..………… Merah
 Napthol AS - D + Garam Merah 3 GL. ………… Merah
 Napthol AS - D + Garam Orange GG …..……… Merah
 Napthol AS - BO + Garam Merah GG ………… Merah
 Napthol AS - BO + Garam Orange GG………… Merah
3.      Contoh Warna Biru
 Napthol AS + Garam Biru BB    ………………Biru Muda
Napthol AS + Garam Biru B………………………Biru Tua
Napthol AS - DO + Garam Biru BB ………………Biru Muda
Napthol AS - DO + Garam Biru B ……………………Biru Tua
Napthol AS – D + Garam Biru BB ……………………Biru Muda
Napthol AS – D + Garam Biru B………………………Biru Tua
4.      Contoh Warna Hitam
Napthol AS + Garam Hitam B…………………  Hitam tidak mulus
Napthol AS – OL + Gram Hitam B ……………. Hitam
Napthol AS – BO + Garam  Hitam B……………Hitam tidak mulus
5.      Contoh Warna Coklat
Napthol AS – LB + Garam Merah GG ……………….Coklat
Napthol AS – LB + Garam Orange GG……………….Coklat
Napthol AS – LB + Garam Kuning GG………………Coklat
Napthol AS – LB + Garam Merah B………………….Coklat
Napthol AS – LB + Garam Merah R ………………….Coklat
Napthol AS – LB + Garam Merah BB ………………..Coklat
Napthol AS – LB + Garam Violet …………………….Coklat
Napthol AS – LB + Garam Bordo …………………….Coklat
6.      Contoh Warna Violet
Napthol AS + Garam Violet …………………………Violet
Napthol AS – BO + Garam Violet ……………………Violet
7.      Contoh Warna Hijau
Napthol AS – GR + Garam Biru BB………………..Hijau Muda
Napthol AS -GR + Garam biru B …………………..Hijau Muda
Napthol AS – GR + Garam Hijau …………………..Hijau

BAHAN CAT WARNA KOPPEL SOGA
Cat warna koppel Soga disebut juga catwarna soga garam yang banyak digunakan oleh para perusahaan batik, sebagai cat untuk memberi warna coklat (soga). Cat warna ini mempunyai  persamaan sifat dengan cat warna dengan cat warna napthol, karena kedua-duanya menggunakan pembangkit warna yang sam yaitu garam ( garam diazo ). Disamping itu cat warna koppel soga kalau direaksikan dengan semua gram kan menghasilkan warna ke arah coklat sesuai dengan nama koppel soga. Penggunaannya cukup praktis dan daya tahannya cukup baik
Cat koppel soga tidak banyak macamnya, maka kalo kita menghendaki warna yang lebih banyak harus dibuat resep tertentu yaitu dengan cara membuat kombinasi antara cat warna yang satu dengan cat warna yang lain.
Macanya antara lain:
Koppel soga kuning N
Koppel sogga merah Rtyp
Koppel soga oranye 29391
Demikianlah cat warna koppel soga, yang biasa digunakan dalam proses membatik.

A. CARA MENGGUNAKAN CAT WARNA KOPPEL SOGA
1.      Bahan Pelengkap
Untuk melarutkan cat warna koppel soga ada yang menggunakan bahan pembantu soda abu, tetapi ada juga yang langsung dilarutkan saja dengan air mendidih. Perbedaan antara digunakan atau tidak soda abu tidak ada, maka kadang – kadang cukup dilarutkan dengan air mendidih.
2.      Cara melarutkan cat warna koppel soga
Untuk lebih jelasnya kita ambilkan satu satu resep cat warna koppel soga.
5 gram cat warna koppel soga
1 liter air
5 gr cat warna koppel soga dilarutkan dengan 250 cc air mendidih, terus diaduk sampai semuanya larut dalam air, kemudian larutan tersebut ditambah dengan 750 cc air sehingga jumlah air menjadi 1 liter, larutan koppel soga siap untuk memberi warna.
3.      Cara mencelup kedalam larutan cat warna koppel soga untuk batik
       Bahan ( batikan ) yang akan dicelup dengan cat warna koppel soga, sebaiknya dalam keadaan
       kering. Supaya cat warna koppel soga dapat meresap se-banyak2nya kedalam bahan (batikan)
Setelah bahan dicelup dalam larutan cat warna koppel soga dan warnanya sudah rata, diangkat
dan diangin-anginkan sampai kering atau mendekati kering. 
Pekerjaan ini dapat diulangi dua sampai tiga kali.
4.      Pembangkit Warna
       Setelah kain batik dicelup kedalam larutan koppel soga dan sudah diangin- anginkan terus
       dimasukkan kedalam larutan garam , lamanya mencelup kira-kira 5 sampai dengan 10 menit 
       sampai warna itu menjadi rata. Warna coklat yang timbul sesuai dengan macam garam yang
      digunakan. Perbandingan antara cat warna koppel soga dengan garam 1:1 (2).
Dengan demikian warna yang dicapai sudah cukup baik dan tidak luntur.

B. WARNA-WARNA POKOK
Sebenarnya tidak banyak macam cat warna koppel soga yang ada dan semua menjurus ke arah coklat. Karena warna yang dihasilkan tergantung juga dari macam garam yang digunakan maka disini hanya disebutkan macam cat warna kopel soga yang ada antara lain ;
1.      Coklat ( soga ) muda -Koppel Soga Kuning
2.      Coklat ( soga ) sedang -Koppel soga merah Rtyp
3.      Coklat ( soga ) Tua -Koppel soga Oranye 29391

C.    KOMBINASI
Pada Umumnya warna yang dihasilkan oleh warna-warna pokok kurang memenuhi selera pada pengusaha, untuk memberi warna soga pada batiknya. Maka dibuat kombinasi dari warna-warna pokok tersebut. Bahkan ada juga yang dikombinasikan dengan napthol. Memang keduanya mempunyai bahan pembangkit warna yang sama yaitu garam.Dibawah ini beberapa contoh resep kombinasi cat warna koppel Soga:
2 gr koppel soga Orange 29391
3 gr koppel soga kuning N
1 liter air, 3kali celup dg 5gr atau
10 gr garam merah B
5 gr Koppel Soga orange 29391
5 gr koppel soga kuning N
1 liter air 3 kali celup dg 10 gr atau
20 gr garam merah GG
5 gr koppel soga merah Rtyp
5 gr koppel soga orange 29391
1 liter air, 3 kali celup dg 10 gr atau
20 gr garam orange GC

D. EFEK CAT WARNA KOPPEL SOGA PADA BAHA -BAHAN
1.      Bahan Sutera
Cat warna koppel soga kalau digunakan untuk memberi warna bahan sutera kurang baik, sebab sukar ratanya dan daya serap kurang
 2.      Bahan Lurik
Cat warna koppel soga kalau digunakan untuk memberi warna bahan lurik cukup baik, tetapi agak sukar rata maka harus mengerjakan dengan hati – hati.
3.      Bahan blaco
Cat warna koppel soga kalau digunakan untuk memberi warna blaco cukup baik dan mudah meresap.
4.      Bahan mori kasar
Cat warna koppel soga kalau    digunakan untuk memberi warna bahan mori kasar cukup baik dan mudah meresap tetapi kadang- kadang sukar rata
5.   Bahan mori prima .
Cat warna koppel soga kalau    digunakan untuk memberi warna bahan mori prima cukup baik dan mudah meresap
5.      Bahan mori primissim
Cat warna koppel soga kalau    digunakan untuk memberi warna bahan mori primissima bagus dan mengkilap.

E. CONTOH –CONTOH RESEP CAT WARNA KOPPEL SOGA
1.      Membuat beberapa resep-resep cat warna koppel soga yang akan menjadi warna standart.
4 gr koppel soga kuning N
2 gr napthol AS- LB
1 liter air dengan
6 gr garam kuning GC
1 liter air

5 gr koppel soga kuning N
1 liter air dengan
10 gr garam kuning GC
1 liter air

3 gr koppel soga kuning N
5 gr koppel soga orange 29391
1 liter air dengan
5 gr garam kuning GC
3 gr garam kuning GC
1 liter air

5 gr koppel soga merah RTYP
5 gr koppel soga kuning N
1 liter air dengan
5 gr garam kuning GC
15 gr garam orange GC
1 liter air

2 gr koppel soga oranye 29391
1 liter air dengan
5 gr garam orange GC
1 liter air

10 gr koppel soga kuning N
1 liter air dengan
10 gr garam merah B
1 liter air